Teknik
permesinan adalah suatu jurusan yang mempelajari cara memproduksi barang-barang
teknik dengan menggunakan berbagai macam mesin. Teknik Permesinan merupakan
suatu jurusan yang mendorong siswa untuk memiliki keahlian dalam
mengoperasikan, menyeting, serta menentukan ukuran mesin-mesin produksi. Dalam
hal lain Teknik Permesinan juga mendidik siswa untuk mempunyai pemikiran
inovatif dan kreatif. Berikut ini berbagai macam mesin yang dipelajari oleh
para siswa teknik permesinan di SMKN 1 SIDOARJO :
MESIN BUBUT
Mesin Bubut
adalah suatu Mesin perkakas yang digunakan untuk memotong benda yang diputar.
Bubut sendiri merupakan suatu proses pemakanan benda kerja yang sayatannya
dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang
digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja.
Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif dan gerakkan
translasi dari pahat disebut gerak umpan.
Dengan mengatur perbandingan kecepatan rotasi benda kerja dan kecepatan translasi
pahat maka akan diperoleh berbagai macam ulir dengan ukuran kisar yang berbeda.
Hal ini dapat dilakukan dengan jalan menukar roda gigi translasi yang
menghubungkan poros spindel dengan poros ulir.
Roda gigi penukar disediakan secara
khusus untuk memenuhi keperluan pembuatan ulir. Jumlah gigi pada masing-masing
roda gigi penukar bervariasi besarnya mulai dari jumlah 15 sampai dengan jumlah
gigi maksimum 127. Roda gigi penukar dengan jumlah 127 mempunyai kekhususan
karena digunakan untuk konversi dari ulir metrik ke ulir inci.
MESIN SEKRUP
Mesin sekrap (shaping
machine) disebut pula mesin ketam atau serut. Mesin ini digunakan untuk
mengerjakan bidang-bidang yang rata, cembung, cekung, beralur, dan lain-lain
pada posisi mendatar, tegak, ataupun miring. Mesin sekrap adalah suatu mesin perkakas
dengan gerakan utama lurus bolak-balik secara vertikal maupun horizontal.
Prinsip pengerjaan pada mesin sekrap adalah benda yang disayat atau dipotong
dalam keadaan diam (dijepit pada ragum) kemudian pahat bergerak lurus
bolak-balik atau maju mundur melakukan penyayatan. Hasil gerakan maju mundur
lengan mesin/pahat diperoleh dari motor yang dihubungkan dengan roda bertingkat
melalui sabuk (belt). Dari roda bertingkat, putaran diteruskan ke roda gigi
antara dan dihubungkan ke roda gigi penggerak engkol yang besar. Roda gigi
tersebut beralur dan dipasang engkol melalui tap. Jika roda gigi berputar maka
tap engkol berputar eksentrik menghasilkan gerakan maju mundur lengan.
Kedudukan tap dapat digeser sehingga panjang eksentrik berubah dan berarti pula
panjang langkah berubah.
MESIN FRAIS
Mesin Milling adalah
mesin perkakas untuk mengerjakan atau menyelesaikan suatu benda kerja dengan
mempergunakan pisau Milling (cutter) sebagai pahat penyayat yang berputar pada
sumbu mesin. Mesin Milling termasuk mesin perkakas yang mempunyai gerak utama
yang berputar, Pisau Fris dipasang pada sumbu/arbormesin yang didukung dengan
alat pendukung arbor, jika arbor mesin berputar melalui suatu putaran motor
listrik maka pisau Fris akan ikut berputar, arbor mesin dapat ikut berputar
kekanan dan kekiri sedangkan banyaknya putaran dapat diatur sesuai kebutuhan.
Prinsip kerja dari mesin Fris yaitu pahat potong/pemotong Fris melakukan gerak
rotasi dan benda kerja dihantarkan pada pemotong Fris tersebut.
Milling (Fris) adalah proses menghilangkan/pengambilan fatal-fatal dari bahan
atau benda kerja dengan pertolongan dari alat potong yang berputar dan
mempunyai sisi potong, kecuali pahat potong yang bersisi tunggal yang juga
digunakan.
MESIN CNC
Numerical Control / NC
(berarti "kontrol numerik") merupakan sistem otomatisasi Mesin
perkakas yang dioperasikan oleh perintah yang diprogram secara abstark dan
disimpan dimedia penyimpanan, hal ini berlawanan dengan kebiasaan sebelumnya
dimana mesin perkakas biasanya dikontrol dengan putaran tangan atau otomatisasi
sederhana menggunakan cam. Kata NC sendiri adalah singkatan dalam Bahasa
inggris dari kata Numerical Control yang artinya Kontrol Numerik. Mesin NC
pertama diciptakan pertama kali pada tahun 40-an dan 50-an, dengan memodifikasi
Mesin perkakas biasa. Dalam hal ini Mesin perkakas biasa ditambahkan dengan
motor yang akan menggerakan pengontrol mengikuti titik-titik yang dimasukan
kedalam sistem oleh perekam kertas. Mesin perpaduan antara servo motor dan
mekanis ini segera digantikan dengan sistem analog dan kemudian komputer
digital, menciptakan Mesin perkakas modern yang disebut Mesin CNC (computer
numerical control) yang dikemudian hari telah merevolusi proses desain. Saat
ini mesin CNC mempunyai hubungan yang sangat erat dengan program CAD.
Mesin-mesin CNC dibangun untuk menjawab tantangan di dunia manufaktur modern.
Dengan mesin CNC, ketelitian suatu produk dapat dijamin hingga 1/100 mm lebih,
pengerjaan produk masal dengan hasil yang sama persis dan waktu permesinan yang
cepat.
NC/CNC terdiri dari tiga bagian
utama :
1. Progam
2. Control Unit/Processor
3. Motor listrik servo untuk
menggerakan kontrol pahat
4. Motor listrik untuk
menggerakan/memutar pahat
5. Pahat
6. Dudukan dan pemegang
Prinsip kerja NC/CNC secara
sederhana dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Programer membuat program CNC
sesuai produk yang akan dibuat dengan cara pengetikan langsung pada mesin CNC
maupun dibuat pada komputer dengan software pemrogaman CNC.
2. Program CNC tersebut, lebih
dikenal sebagai G-Code, seterusnya dikirim dan dieksekusi oleh prosesor pada
mesin CNC menghasilkan pengaturan motor servo pada mesin untuk menggerakan
perkakas yang bergerak melakukan proses permesinan hingga menghasilkan produk
sesuai program. Adapun pembelajaran keahlian lain yaitu:
1. Las
2. Gerinda
Banyak
orang yang mengira Teknik Permesinan hanya mempelajari cara mengutak-atik
komponen-komponen berbagai macam mesin ataupun benda bermesin saja. Namun yang
dilakuakn di SMKN 1 SIDOARJO yaitu memproduksi berbagai macam produk- produk
teknik yang sangat dibutuhkan ber bagai macam konsumen, baik itu mekanik,
supplier, kontraktor atau yang lainnya. Jadi yang dilakuan siswa Teknik
Permesinan yaitu memproduksi, menyeting, menentukan ukuran, bukan yang lain
yang dikira oleh para orang-orang yang kurang paham akan Teknik Permesinan.
Tujuan
Progam Keahlian Teknik Pemesinan
Tujuan
Program Keahlian Teknik Pemesinan secara umum mengacu pada isi Undang Undang
Sistem Pendidikan Nasional (UU SPN) pasal 3 mengenai Tujuan Pendidikan Nasional
dan penjelasan pasal 15 yang menyebutkan bahwa pendidikan kejuruan merupakan
pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja
dalam bidang tertentu. Secara khusus tujuan Program Keahlian Teknik Pemesinan
adalah membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap agar
kompeten:
1. bekerja baik secara mandiri atau
mengisi lowongan pekerjaan yang ada didunia usaha dan dunia industri sebagai
tenaga kerja tingkat menengahdalam bidang Teknik Pemesinan;
2. memilih karir, berkompetisi, dan
mengembangkan sikap profesional dalambidang Teknik Pemesinan.
Kompetensi
Progam Keahlian Teknik Pemesinan
Standar
kompetensi yang digunakan sebagai acuan pengembangan kurikulum Program Keahlian
Teknik Pemesinan adalah Standar Kompetensi Kerja NasionalIndonesia (SKKNI) pada
Bidang Industri Logam dan Mesin. Standar kompetensi dan level kualifikasi
keahlian Teknik Pemesinan dapat digambarkan sebagai berikut :
1.
Memahami dasar kekuatan bahan dan
komponen mesin
2. Memahami prinsip dasar kelistrikan
dan konversi energi
3. Memahami proses dasar perlakuan
logam
4. Memahami proses dasar teknik mesin
5. Menerapkan keselamatan dan kesehatan
kerja (K3)
6. Menggunakan peralatan pembandingan
dan/atau alat ukur dasar
7. Mengukur dengan alat ukur mekanik
presisi
8. Menggunakan perkakas
bertenaga/operasi digenggam
9. Menggunakan perkakas tangan
10. Menginterpretasikan sketsa
11. Melaksanakan penanganan material
secara manual
12. Menggunakan mesin untuk operasi
dasar
13. Membaca gambar teknik
14. Melakukan pekerjaan dengan mesin
bubut
15. Melakukan pekerjaan dengan mesin
frais
16. Melakukan pekerjaan dengan mesin
gerinda
17. Mengeset mesin dan program mesin
NC/CNC (dasar)
18. Memprogram mesin NC/CNC (dasar)
19. Menggunakan mesin bubut (kompleks)
20. Memfrais (kompleks)
21. Menggerinda pahat dan alat potong
22. Mengoperasikan mesin NC/CNC (Dasar)
23. Mengelas dengan proses las busur
metal manual
24. Mengelas dengan proses las
oksi-asetilen
25. Kerja Plat Dasar
26. Menggambar 2D dengan sistem CAD
27. Menggambar 3D dengan sistem CAD